Penyakit
paru obstruktif kronik ditandai dengan terjadinya hambatan aliran udara di saluran pernapasan secara
progresif nonreversibble
atau reversible parsial
Etiologi
- Merokok
- Polusi Udara
- Infeksi pada eksaserbasi akut
- Defisiensi alpha 1 antitripsin
Epidemiologi
- Peringkat ke 5 penyebab kematian
- Pravelensi meningkat karena meningkatnya usia harapan hidup,kebiasaan merokok dan polusi udara
- PPOK diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke 3 pada tahun 2020
Patofisologi dan
patogenesis
- Rokok atau iritan lainnya ->inflamasi sel epitel bronchus ->terjadi peran mediator inflamasi yaitu monosit dan neutrofil ->hipersekresi mukus pada bronchus ->obstruktif bronchus atau bronchitis kronik
- Rokok atau iritan lainnya ->inflamasi sel epitel bronchiolus-> terjadi peran mediator inflamasi yaitu fibroblast ->fibrosis pada bronchiolus ->obstruktif bronchiolus
- Rokok atau iritan lainnya ->inflamasi alveoli ->-> terjadi peran mediator inflamasi yaitu makrofag (fibroblast,neutrofil dan monosit)->destruksi dinding alveoli -> udara tertahan diantara ruang alveolar dan parenkim paru (disebut Bulla)->penurunan perfusi (pertukaran O2 dan CO2) ->emfisiema
Gambaran Klinik
- Batuk produktif
- Sesak napas
- Hipoksemia ,hiperkapnia
- Blue boater pada bronchitis kronik
- Pink puffer pada emfisiema
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi : Mengi,ekspirasi memanjang ,sianosis pergerakan dada asimetris
- Perkusi : pada lapangan paru redupnormalnya sonor
- Auskultasi :suara napas melemah ,suara nafas tambahan yaitu ronki basah kasar dan whezzing (mengi)
Pemeriksaan Penunjang
- Tes Fungsi Paru (spirometri)
Normal VEP-1 (Volume ekspirasi paru pada
detik pertama) turun 25 ml/tahun namun pada PPOK turun 50-80
ml/tahun.dan jika VEP-1 <0,75ml angka kematian 1 tahun berikutnya sebesar
30% dan untuk 10 tahun selanjutnya 95%
- Analisi Gas Darah
Hipoksemia,hiperkapnia dan asidosis
respiratorius
- Radiologis :
1. pada bronchitis kronik terdapat bayangan garis-garis yang keluar dari hilus
menuju apeks paru yang merupakan bayangan bronchus yang menebal disebut tubular shadow
atau farm lines selain itu corakan bronchovaskular bertambah 20 %
2. pada emfisiema
stadium lanjut terlihat tanda-tanda hiperinflasi yaitu radiolusen,diafragmma
mendatar,sela iga melebar,ruang
retrosternal melebar dan bulla multipel
- - CT-Scan Thoraks
Ditemukan
high resolution
Diagnosa Banding
- Asma
- Bronkiektasis
- SOPT (sindrom obstruksi pasca TB)
- TB Paru
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum
- Edukasi
- Berhenti merokok
- Bronkodilator ->mencegah dan mengurangi gejala dengan memblokade reseptor M3.Bronkodilator utama yaitu antikolinergik,agonis Beta2,teofilin dan kombinasi lainnya
1.
Short acting ->Ipratropium bromide
2.
Long acting->tiotropium bromide
- Obatan-obatan lain adalah vaksin ,alfa 1 antitripsin,antioksidan,mukolitik dan antitusif
- Terapi oksigen pada eksaserbasi aku,hipoksemia berat,gangguan mental,gangguan tidur dan corpulmonal diberikan intermitten atau setiap hari
- Nutrisi diberikan sedikit tapi sering dengan makanan yang tinggi lemak tapi rendah karbohirat
- Rehabilitasi yaitu dari pekerjaan,psikososial dan fisioterapi dengan breathing exercise,execise training,purse-lip breathiing.
- Pengobatan tergantung derajat penyakit
- Edukasi untuk berhenti merokok
- Obat-obatan untuk mengurangi gejala
Penatalaksanaan ekserbasi akut pada PPOK
Percobaan terapi kortikoseroid selama 2 minggu dengan
prednison 30-50 mg/hari bila ada perbaikan maka dilanjutkan dengan terapi
inhalasi kemudian pemberian antibiotik seperti amfisilin,kotrakmoksazol dan
sefalosporin
Komplikasi
- Pneumonia
- Atelaktasis
- Pneumothorakss
- Gagal Napas
- Infrksi saluran napas berulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar